Taukah kita kalau menguap itu adalah perbuatan syaitan. Sebagaimana sabda Nabi:
“Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaitan. Jika salah seorang kalian menguap, maka tutuplah mulutnya dengan tangannya dan jika ia mengatakan `aaah…’, maka syaitan tertawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap.” (HR. At-Tirmidzi dan ia menshahihkanya, al-Hakim dan ia menshahihkannya serta disetujui oleh adz-Dzahabi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah dari Abu Hurairah . Hadits ini terdapat dalam kitab Shahiihul Jaami’ )
Namun, bukan bererti kita dilarang untuk menguap. Kita boleh saja menguap asal mengikuti adab menguap, a.l:
1. Berupaya Semampunya Menahan dan Menolak Menguap.
Seseorang harus berusaha menolak, mengalahkan, dan menahan kuapan, khususnya ketika sedang solat.
Rasulullah, bersabda:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدَكُمْ فِيْ الصَّلاَةِ فَلْيَْظِمْ مَا اسْتَطََانَيَدْخُلُ .
“Apabila salah seorang dari kalian menguap dalam solatnya, hendaklah ia berusaha menahan kuapannya sebisa mungkin kerana syaitan bisa masuk.” (HR. Muslim (2995) dari Abu Sa’id ra)
Seseorang tidak perlu merasa heran kalau syaitan boleh masuk, kerana syaitan adalah makhluk yang tercipta dari api yang dapat berubah, berpindah, dan bergerak seperti hawa dan angin. Ia tidak berjasad seperti manusia. Selama hadits tersebut shahih dari Nabi, maka wajib mengakuinya dan mempercayai kebenarannya walaupun orang-orang merasa heran. Sebab, seperti yang telah difirmankan Allah swt :
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur-an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 3-4)
2. Meletakkan Tangan di Mulut
Tujuan meletakkan tangan di mulut ketika menguap ialah agar mulut tidak terbuka, yang pada saat itu manusia terlihat buruk dan pada saat itu juga syaitan sedang menertawakannya, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang tercantum pada awal.
Demikian juga beliau, bersabda:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدَكُمْ فِيْ الصَّلاَةِ فَلْيَْظِمْ مَا اسْتَطََانَيَدْخُلُ .
“Apabila salah seorang kalian menguap, hendaklah ia menahan mulutnya dengan tangannya karena syaitan bisa masuk.” (HR. Muslim (2995) dari Abu Sa’id ra)
3. Tidak Mengeluarkan Suara Aaah…
Jangan mengeluarkan suara `Aaah…’ atau suara `waaah…’, sebagaimana yang tercantum pada awal. Sebab, syaitan sedang menertawakannya jika ia mengeluarkan suara seperti itu.
4. Tidak Mengangkat Suara Ketika Menguap
Mengangkat suara uapan termasuk adab buruk yang dianggap oleh orang-orang, padahal perbuatan ini dapat membuat orang lain menghindar dari pelakunya. Terkadang, sebagian orang jahil mengangkat suaranya ketika menguap dengan maksud ingin membuat orang sekelilingnya tertawa dan tentunya syaitan juga menertawakan perbuatannya, sebagaimana yang tercantum dalam hadits yang telah disebutkan pada awal.
Oleh karena itu, syari’at Islam menetapkan adab dalam menguap, bersin, tidur, dan lain-lain. Ini semua menunjukkan betapa agungnya agama Allah, yang mengatur seluruh aktivitas kehidupan manusia, baik pada malam maupun siang hari. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat yang agung ini
Islam yang universal (menyeluruh) ini mengatur seluruh kondisi manusia yang tidak akan pernah didapati pada syari’at-syari’at lainnya. Ini merupakan bukti bahwa Islam adalah agama yang sesuai pada semua tempat dan zaman. Sebab, tidak ada agama lain yang mengatur permasalahan ini. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat Islam.
1 comment:
kadang kita pikir tak ada apa²...tapi sebanarnya tak bole kan...sian aku..setan pernah ketawakan aku rupanya...
Post a Comment